Home » , » Mengatasi global warming

Mengatasi global warming

SEKOLAH ADIWIYATA SMPN 2 TUBAN | 20.54 | 0 comments
Kampanye Global Warming, Seperti Apa?

Beberapa minggu yang lalu saya sempat berbincang-bincang di messenger dengan Fenny, salah seorang marketer dari Radio Suara Sakti Semarang (105.2 FM). Kebetulan radio tersebut hendak membuat acara kampanye Global Warming. Seperti apa sih kampanye Global Warming?
Tentu saja banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam kampanye Global Warming. Salah satunya adalah karakteristik dari target kampanye. Karena beda target tentu saja pendekatan berbeda. Apakah targetnya sekitar kalangan pelajar yang homogen ataukah masyarakat umum yang heterogen. Pertimbangan yang tak kalah pentingnya adalah menetapkan masalahnya ada di mana. Dalam penelitian kesehatan, ada 3 hal yang sering dijadikan patokan yaitu: Pengetahuan, Sikap dan Perilaku.
Apakah pengetahuan tentang Global Warming yang kurang, sikapnya yang tidak setuju, atau perilakunya yang tidak sesuai?
Memang untuk menggambarkan adanya kecenderungan atau keterkaitan dari ketiga hal tersebut perlu dilakukan suatu survey atau penelitian lebih lanjut. Karena bisa jadi pengetahuan yang cukup tidak dapat merubah sikap, apalagi perilakunya. Namun ada kalanya kita melihat orang dengan perilaku yang mencerminkan peduli pemanasan global namun tanpa mengetahui apa itu pemanasan global.
Lalu kita mulai dari mana? Keterbatasan akan kurangnya penelitian mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat terhadap Global Warming bukanlah alasan untuk tidak mengkampanyekan Global Warming. Seperti kata Fenny, kita bisa memulainya dengan menekankan pada aspek “Pengetahuan” ditambah sedikit latihan untuk merubah sikap.
Nah, ayo global warming
Sumber : www.andaka.com
Langkah Kecil Mencegah Bahaya Besar (Global Warming)
lanjutkan tulisan sebelumnya mengenai “Pengaruh Pemanasan Global terhadap Kesehatan“. WHO (World Health Organization) sebagai organisasi kesehatan dunia mengangkat isu ini menjadi tema dari Hari Kesehatan Sedunia (HKS) tahun 2008, yaitu Protecting Health from Climate Change atau Melindungi Kesehatan dari Perubahan Iklim. Sebenarnya masalah kesehatan merupakan masalah ‘hilir’ dari pemanasan global (Global Warming) dan perubahan iklim (Climate Change). Hulu permasalahannya ada pada bidang lain yang lebih dulu merasakan dampaknya. Dokter dan tenaga medis lainnya menjadi ‘tukang cuci piring‘ jika hanya mengobati saja. Karena itu, yang jauh lebih penting adalah upaya adaptasi terhadap perubahan iklim yang telah terjadi dan upaya untuk mengurangi dampak buruk dengan berbagai langkah pencegahan.
Berbicara tentang langkah-langkah pencegahan, banyak yang berkomentar kalau merasa diri belum siap. Belum siap untuk menggunakan mobil hybrid, belum siap untuk tidak menggunakan AC, belum siap untuk tidak menggunakan komputer lama-lama. Padahal hal tersebut hanya beberapa dari berbagai langkah untuk mencegah pemanasan global. Masih banyak cara lainnya. Wiellyam menyebutkan 3M pada postinganku sebelumnya: Mulai dari hal kecil, Mulai dari diri sendiri dan Mulai dari sekarang.
Ada sebuah persepsi yang menurut saya agak keliru, upaya mencegah pemanasan global sering diidentikkan dengan kembali ke jaman batu. Tidak menggunakan pesawat terbang ketika berpergian, tidak menggunakan komputer, tidak menggunakan kendaraan bermotor dan masih banyak lagi tidak-tidak yang lain. Memang itu penting dalam mencegah pemanasan global, tetapi menurut saya jangan sampai upaya kita untuk peduli pemanasan global membuat kita tidak produktif dalam bekerja. Hiduplah sewajarnya. Jika memang dirasa perlu berpergian menggunakan pesawat terbang, ya gunakanlah. Jika memang perlu menggunakan komputer, ya gunakanlah. Upaya peduli bisa kita tunjukkan dari penggunaan yang ’sewajarnya’. Jika tidak digunakan harap dimatikan.
One Small Step is a Big Leap
Beberapa bulan yang lalu ketika di Bali terjadi krisis energi listrik, PLN menghimbau untuk mematikan sebuah lampu 5 watt yang biasa dihidupkan pada malam hari antara pukul 19.00-21.00 WITA, karena pada jam-jam tersebut sedang terjadi beban puncak pemakaian listrik. Terdengar kecil kan? Hanya sebuah lampu 5 watt. Namun bila seluruh Bali mau peduli untuk mematikan lampu 5 watt yang biasa dihidupkan tersebut, maka krisis energi listrik dapat teratasi. One small step is a big leap, satu langkah kecil yang dilakukan sejak dini adalah lompatan besar di masa yang akan datang. Jangan ragu untuk berbuat hal kecil demi kebaikan di masa depan. Begitulah harapan untuk menggugah setiap orang untuk bisa ikut andil dalam usaha peduli Global Warming.

Pencegahan Global Warming
Pemanasan Global (Global Warming) dan Krisis Iklim (Climate Crisis) adalah dua isu global yang semakin sering didengungkan oleh berbagai pihak belakangan ini. Tetapi sayangnya porsi pemberitaan kedua topik yang sangat mendesak ini di media massa masih sangat minim. Seluruh manusia di bumi sedang gempar-gemparnya meneliti glbal warming ini. Tidak hany7a ahli saja yang harus bekerja untuk mencegahnya, kitapun harus ikutserta. Berikut adalah beberapa tips yang ckup mudah dan berguna untuk mencegah terjadinya global warming dan Climate Crisis :
Pada minuman dan makanan
1. Kurangi konsumsi daging—bervegetarian adalah yang terbaik
Berdasarkan penelitian, untukmenghasilkan 1 kg daging, sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian.
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
Menghindari makanan yang sudah diolah atau dikemas akan menurunkan energi yang terbuang akibat proses dan transportasi yang berulang-ulang. Makanan segar juga lebih sehat bagi tubuh kita
3. Beli produk lokal,
hasil pertanian lokal sangat murah dan juga sangat menghemat energi, terutama jika kita menghitung energi dan biaya transportasinya. Makanan organik lebih ramah lingkungan, tetapi periksa juga asalnya. Jika diimpor dari daerah lain, kemungkinan emisi karbon yang dihasilkan akan lebih besar daripada manfaatnya.
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. Akan lebih baik lagi jika Anda bisa menggunakannyaberulang-ulang. Energi untuk membuatsatu kaleng alumunium setara dengan
energi untuk menyalakan TV selama 3 jam.
5. Beli dalam kemasan besar. Akan jauh lebih murah, juga menghemat sumber daya untuk kemasan. Jika terlalu banyak, ajaklah teman atau saudara Anda untuk berbagi saat membelinya.
6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetapdibiarkan tertutup, maka panastersebut tidak akan hilang.
7. Hindari fast food
Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia. Selain itu konsumsi fast food juga buruk untuk kesehatan Anda.
8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang.
Bawalah sendiri tas belanja Anda, dengan demikian Anda mengurangi jumlah tas plastik/kresek yang diperlukan. Belakangan ini beberapa pusat perbelanjaan besar di Indonesia sudah mulai mengedukasi pelanggannya untuk menggunakan sistem seperti ini. Jadi sambutlah itikad baik mereka untuk menyelamatkan lingkungan.
9. Gunakan gelas yang bisa dicuci.
Jika Anda terbiasa dengan caramodern yang selalu menyajikanminum bagi tamu dengan air atau kopidalam kemasan. Beralihlah ke cara lamakita. Dengan menggunakan gelas kaca,keramik, atau plastik food grade yangbisa kita cuci dan dipakai ulang.
10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda.
Karena akan sangatmenghemat biaya tansportasidan BBM Anda. Dan secara tidak langsung mengurangi jumlah polusi udara.
11. Tanam pohon setiap ada kesempatan.
Baik di lingkungan ataupun dengan berpartisipasi dalam program penanaman pohon. Bisa dengan menyumbang bibit, dana, dll. Tergantung kesempatan dan kemampuan Anda masing-masing.
Dirumah
12. Turunkan suhu AC Anda.
Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC Anda.
Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda.
13. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC.
Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor Anda adalah pukul 8.00 sampai 17.00. Set timer AC Anda sesuai dengan jam kantor tersebut. Dengan begitu tidak ada lagi insiden lupa mematikan AC hingga keesokan harinya.
14. Gunakan pemanas air tenaga surya.
Meskipun lebihmahal, dalam jangkapanjang hal ini akanmenghemat tagihanlistrik Anda. (Bahkansaat ini sudah ada penerang jalan dengan tenaga surya).
15. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
Selainmenghemat energydan air bersih, ini akan menghemat banyaktagihan Anda.
16. Gunakan lampu hemat energi.
Meskipun lebih mahal, rata – rata mereka lebih kuat 8 kali serta lebih hemat hingga 80 % dari lampu pijar biasa.
17. Maksimalkan pencahayaan dari alam.
Gunakan warnaterang di tembok, gunakangenteng kaca diplafon, maksimalkanpencahayaan melalui jendela.
18. Hindari posisi stand by pada elektronik Anda!
Jika semuaperalatan rumah tangga kita matikan (Bukan dalam posisi stanby) maka kita akan mengurangi emisi CO2 yang luar biasa dari penghematan energy listrik. Gunakan colokan lampu yang ada tombol on-off-nya. Atau cabut kabel dari sumber listriknya.
19. Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, Segera Cabut!.
Telepon genggam,pencukur elektrik, sikat gigi elektrik,kamera, dll. Jika sudah penuh segera dicabut.
20. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda.
Untuksetiap menit Anda membukapintu lemari es. Akan diperlukan 3 menitfull energi untuk mengembalikansuhu kulkas ke suhu yang diinginkan.
21. Jangan membeli bunga potong.
Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan “jejak karbon” yang besar.
22. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil.
Ukuranpotongan yang lebih kecil akanmenggunakan energi lebih sedikit untukmemasaknya.
23. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.
Jika Anda memilikikeluarga kecil, tidaklah perlu setiap harimencuci. Kumpulkanlah sampai kapasitas
mesin cuci Anda terpenuhi, hal ini akan menghemat air, mengurangi pemakaian listrik dan juga mengurangi
pencemaran akibat deterjen Anda.
24. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
Saat ini mungkin harganya memang lebih mahal. Tetapi bila Anda mampu, lakukanlah demi masa depan anak cucu kita.
25. Gunakan ulang perabotan rumah Anda.
Jika Anda sudahbosan dengan perabotanAnda, Anda bisa melakukan obral di garasirumah, berikan kepada orang lain.Atau bawa ke pengerajin untuk dimodifikasisesuai keinginan Anda.
26. Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.
27. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan aerosol.
Pilihan spray dengan kemasanbotol kaca akan lebih baik. Aerosol jugapenyumbang besar dalam pencemaranudara kita.

~ Penanaman Pohon Kembali Mengurangi Global Warming
AYO TANAM SERIBU POHON !!
Pemda Harus Komit Tangani Pemanasan Global

Ditengah kesibukannya beliau sebagai Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban menyempatkan diri mengajak generasi muda untuk menyelamatkan bumi dengan memperbanyak menanam pohon untuk penghijauan. Menurutnya hal itu dapat mengurangi pemanasan global (global warming) yang akan mengancam keselamatan bumi.
Dalam keterangannya pada Festival Musisi II, yang dilaksanakan Blacklist Enterprise di Kompleks Perumahan Budi Agung, Sukadamai, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor baru-baru ini, dijelaskan Kaban, penanaman pohon itu dapat mengurangi pemanasan global sekaligus menghijaukan kembali alam yang belakangan semakin hilang hijaunya.
Keterlibatan seluruh elemen bangsa termasuk para pemuda diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merealisasikan target penanaman pohon yang dicanangkan seluas satu juta hektar per tahun.
Kita targetkan penanaman pohon setiap tahunnya sehingga nantinya dapat mencapai satu juta hektar, ujar Kaban usai acara tersebut. Ditegaskan juga oleh Kaban, agar pemerintah daerah mau mendukung pemerintah pusat dalam merealisasikan target penanaman pohon setiap tahunnya.
Pemerintah daerah harus mempunyai komitmen kuat untuk mengatasi pemanasan global dengan memperbanyak penanaman pohon. Untuk daerah yang tak memiliki ruang untuk kawasan hijau, harus dicarikan solusinya oleh pemerintah daerah
Disayangkan Kaban, apabila pembangunan perumahan yang mayo-ritas berada di pusat kota hampir di seluruh negeri ini, akhirnya mengakibatkan berkurangnya lahan hijau dan lahan pertanian. Hal itu akan meningkatkan terjadinya pemanasan global yang seharusnya justeru dikurangi.
Terkait upaya pengurangan pemaanasan global itu, selain penanaman pohon, dijelaskan Kaban, bahwa pihaknya juga akan menurunkan kuota penebangan pohon dari 27 juta kubik menjadi 9,1 juta kubik per tahunnya. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan bumi dari global warming, katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kaban juga menyerahkan secara simbolis bibit pohon penghijauan kepada para musisi dan para generasi muda sebagai ajakan untuk mendukung dan membantu program pemerintah dalam menyelamatkan bumi dengan memperbanyak menaman pohon. (ck-19)

~ Penanaman Pohon Kembali Mengurangi Global Warming
AYO TANAM SERIBU POHON !!
Pemda Harus Komit Tangani Pemanasan Global

Ditengah kesibukannya beliau sebagai Menteri Kehutanan (Menhut) MS Kaban menyempatkan diri mengajak generasi muda untuk menyelamatkan bumi dengan memperbanyak menanam pohon untuk penghijauan. Menurutnya hal itu dapat mengurangi pemanasan global (global warming) yang akan mengancam keselamatan bumi.
Dalam keterangannya pada Festival Musisi II, yang dilaksanakan Blacklist Enterprise di Kompleks Perumahan Budi Agung, Sukadamai, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor baru-baru ini, dijelaskan Kaban, penanaman pohon itu dapat mengurangi pemanasan global sekaligus menghijaukan kembali alam yang belakangan semakin hilang hijaunya.
Keterlibatan seluruh elemen bangsa termasuk para pemuda diharapkan dapat membantu pemerintah dalam merealisasikan target penanaman pohon yang dicanangkan seluas satu juta hektar per tahun.
Kita targetkan penanaman pohon setiap tahunnya sehingga nantinya dapat mencapai satu juta hektar, ujar Kaban usai acara tersebut. Ditegaskan juga oleh Kaban, agar pemerintah daerah mau mendukung pemerintah pusat dalam merealisasikan target penanaman pohon setiap tahunnya.
Pemerintah daerah harus mempunyai komitmen kuat untuk mengatasi pemanasan global dengan memperbanyak penanaman pohon. Untuk daerah yang tak memiliki ruang untuk kawasan hijau, harus dicarikan solusinya oleh pemerintah daerah
Disayangkan Kaban, apabila pembangunan perumahan yang mayo-ritas berada di pusat kota hampir di seluruh negeri ini, akhirnya mengakibatkan berkurangnya lahan hijau dan lahan pertanian. Hal itu akan meningkatkan terjadinya pemanasan global yang seharusnya justeru dikurangi.
Terkait upaya pengurangan pemaanasan global itu, selain penanaman pohon, dijelaskan Kaban, bahwa pihaknya juga akan menurunkan kuota penebangan pohon dari 27 juta kubik menjadi 9,1 juta kubik per tahunnya. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan bumi dari global warming, katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kaban juga menyerahkan secara simbolis bibit pohon penghijauan kepada para musisi dan para generasi muda sebagai ajakan untuk mendukung dan membantu program pemerintah dalam menyelamatkan bumi dengan memperbanyak menaman pohon. (ck-19)
Share this article :
 

Copyright © 2012. SEKOLAH ADIWIYATA SMPN 2 TUBAN - All Rights Reserved

powered by Blogger